19
Santo-Santa: Siapa Santo-Santa?
![Santo-Santa: Siapa Santo-Santa?](/_image?href=https%3A%2F%2Fassets.katedraljakarta.or.id%2Fdist%2Fimg%2Fkatekese%2F353.png&w=900&h=450&f=webp)
- Dalam iman katolik, makna santo/a hanya berarti bila kita memahaminya dalam kerangka: “Relasinya dengan Yesus Kristus” dan iman akan “Persekutuan Orang Kudus”.
- Dlm relasinya dengan YK: Para orang kudus (Santo, Santa) adalah orang-orang yang semasa hidupnya meneladani Kristus sampai ke titik yang heroik. Oleh karena itulah, maka gelar Santa- Santo dan martir itu dapat dikatakan diperoleh karena hubungan mereka dengan Kristus, dan yang telah menerima kepenuhan misteri Paska Kristus, yaitu wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga. Maka Santa/ Santo itu bukan untuk menyaingi Allah sebagai Pelindung (Yes 1:24; Mzm 31:2; 62:7) dan Perisai kita (Mzm 3:3). Allah tetaplah sebagai Pelindung kita, namun Ia melibatkan para orang kudus-Nya untuk melindungi kita dengan doa-doa mereka.
- Dlm relasinya dengan “Persekutuan Orang Kudus”: Bagi Gereja Katolik, Pengantaraan Kristus yang satu-satunya (lih. 1 Tim 2:5) ini bersifat inklusif, yaitu melibatkan juga orang-orang kudus-Nya, sebab semua orang kudus itu adalah kawan sekerja Allah (1 Kor 3:9). Bahwa seorang yang kudus, dapat mendoakan sesamanya (berdoa syafaat) bagi sesamanya (lih. 1 Tim 2:1), dan Tuhan dapat mengabulkan doa ini yang dipanjatkan atas Pengantaraan Yesus. Maka, pengantaraan orang kudus ini hanya mungkin karena Pengantaraan Kristus, dan bergantung dari Pengantaraan-Nya. Jadi pengantaraan ataupun perlindungan orang kudus ini harus selalu dilihat sebagai kesatuan dengan perlindungan Kristus: selalu mendukung dan selalu bersama dengan Pengantaraan dan Perlindungan dari Tuhan Yesus. Oleh karena di surga yang ada adalah persekutuan para orang kudus dengan Kristus sebagai Kepala, maka Gereja Katolik percaya bahwa Pengantaraan Kristus melibatkan pengantaraan para kudus sebagai anggota-anggotaNya, dan bahwa pengantara anggota-anggota-Nya dapat diberikan karena kesatuan mereka yang sempurna dengan Kristus.
- Nama-nama mereka biasanya dijadikan nama baptis dan krisma (fungsinya sebagai tanda dan harapan untuk meneladan sikap baik yang dicontohkan). Sekali lagi, di sini peran santo-santa tidak menggantikan peran sentral dari Allah Tritunggal Mahakudus (Bapa Putera dan Roh Kudus) dalam ungkapan iman. Ini hanya sebagai model.
Katekese by Rm. Triyudo Prastowo, SJ