Designed by Designata Studio
29

Roh Kudus Membentuk Gereja dan Persatuan Umat

Roh Kudus Membentuk Gereja dan Persatuan Umat

Sesudah Gereja merayakan hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke surga, yakni 40 hari sesudah Gereja merayakan Paskah atau Kebangkitan Tuhan Yesus, lima puluh hari sesudah Paskah, Gereja akan merayakan hari Raya Pentakosta atau Pantekosta. Secara tradisi sesudah merayakan hari Raya Kenaikan Yesus, Gereja mengajak seluruh umat beriman untuk berdoa memohon Roh Kudus. Hal tersebut tentunya bukan berarti bahwa Tuhan Allah belum mengaruniakan Roh Kudus kepada seluruh umat beriman. Namun Roh Kudus, yakni Roh Allah yang telah memberikan kehidupan terkhusus kepada umat manusia agar semakin disadari dan bekerja pada setiap pribadi umat beriman.

Pentakosta atau Pantekosta adalah hari Raya Kristiani yang memperingati peristiwa pencurahan Roh Kudus kepada para Rasul sesuai yang dijanjikan Yesus Kristus setelah naik ke surga. Dalam Alkitab, Kisah Para Rasul pasal 2:1-4 dikisahkan semua orang yang percaya akan Yesus Kristus, terlebih para Rasul mendapatkan karunia Roh Kudus yang membuat mereka yang berasal dari berbagai macam bangsa dapat berkomunikasi dengan para Rasul. Bahkan dikisahkan berkat Rasul Petrus yang berkotbah atau memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus menjadikan para pengikut Yesus bertambah banyak; ada sekitar 3.000 orang yang kemudian meminta dibaptis.

Peristiwa turunnya Roh Kudus yang dirayakan sebagai hari Raya Pentakosta berdasarkan Kis. 2:1-4 itulah menjadi salah satu dasar Gereja juga menjadikan perayaan hari lahirnya atau terbentuknya Gereja Perdana. Hal tersebut diperjelas melalui Katekismus Gereja Katolik (KGK 731, 767) "Pada hari Pentakosta, dengan turunnya Roh Kudus, Gereja menampakkan diri kepada dunia. Pewartaan dan penyebaran Injil menjadi mungkin oleh karena Roh Kudus. Karena itu, Pentakosta adalah hari kelahiran Gereja."

Roh Kudus yang membentuk dan menghidupkan Gereja sejak awal menjadikannya sakramen keselamatan bagi seluruh dunia. Gereja bukan sekadar organisasi manusiawi, melainkan persekutuan umat yang dipersatukan oleh Roh Kudus dalam satu tubuh, yaitu Tubuh Kristus (lih. 1 Korintus 12:13). Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa "Roh Kudus adalah prinsip segala tindakan hidup dan misi Gereja" (KGK 798). Dialah yang menyatukan para beriman dalam iman, harapan, dan kasih, sekalipun mereka berasal dari bangsa, bahasa, dan latar belakang yang berbeda.

Persatuan umat dalam Gereja bukan berasal dari keseragaman, melainkan dari kesatuan dalam Roh Kudus. Seperti tubuh yang memiliki banyak anggota dengan fungsi berbeda namun tetap satu, demikian pula Gereja yang dibentuk oleh Roh Kudus memiliki banyak karunia tetapi satu tujuan: mewartakan Injil dan menguduskan dunia (lih. 1 Korintus 12:4-7).

Oleh karena itu, setiap orang Katolik dipanggil untuk memelihara persatuan ini dengan hidup dalam kasih, rendah hati, dan terbuka pada bimbingan Roh Kudus. Dengan demikian, Gereja sungguh menjadi tanda dan sarana persatuan seluruh umat manusia dengan Allah.

 

Sumber Katekese & Photo by : Ignatius Bambang Sutanto (Katekis Paroki Katedral)

semua katekese