Designed by Designata Studio
10

Liturgi, Doa, Devosi (1): Makna, Tahun Liturgi

Liturgi, Doa, Devosi (1): Makna, Tahun Liturgi

a. Arti/Makna

  • Berasal dari kata “Leitourgia” yang awalnya berarti “karya publik” atau “karya bersama”. Unsur yang ada di sini adalah partisipasi bersama.
  • Dalam sejarah perkembangan Gereja, “unsur penting dalam leitourgia” diambilalih sebagai keikutsertaan umat dalam karya keselamatan Allah.
  • Di dalam liturgi, Kristus sendiri melanjutkan karya Keselamatan di dalam, dengan dan melalui Gereja-Nya (Lihat KGK 1069) dan umat dilibatkan, sehingga liturgi merupakan karya bersama antara Kristus (Sang Kepala) dan Gereja (Tubuh Kristus) untuk kemuliaan Allah (Lih. SC 7).

b. Sikap yang dibutuhkan

  • Karena di dalam Liturgi, kita diundang untuk ikut mengambil bagian dalam peristiwa yang mendatangkan keselamatan kita, yaitu wafatNya di salib, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga, maka yang dibutuhkan di dalam liturgi adalah “Partisipasi aktif”
  • Perwujudan Partisipasi aktif:
  1. Mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh sebelum mengambil bagian di dalam liturgi dan mengarahkan hati saat mengikuti liturgi.
  2. Tidak hanya ‘menonton’, tetapi ikut mengambil bagian dalam peran Kristus sebagai Imam Agung dan Kurban tersebut. Misalnya dengan aktif mengucapkan “jawaban umat”, ikut bernyanyi, ikut serta mempersembahkan diri kita seutuhnya saat persembahan, ikut dalam gerak bersama dalam liturgi
  3. Tidak memusatkan pada diri sendiri tetapi pada Kristus

c. Tahun Liturgi

  • Tahun Liturgi adalah penghayatan tahunan Gereja atas peristiwa-peristiwa mulai dari hidup, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus.
  • Dengan memasukkan peristiwa-peristiwa ke dalam perayaan liturgis, Gereja membantu menghantar kuasa penebusan Kristus SECARA SAKRAMENTAL. Dari situ, diharapkan umat mampu merenungkan sejarah keselamatan dan ambil bagian di dalamnya.
  • Awal tahun liturgi dimulai Hari Minggu Adven I. Puncak Tahun Liturgi adalah Misteri Paskah Tuhan yang dirayakan selama Trihari Paskah yang puncaknya pada Malam Paskah. Maka, dalam tahun liturgi, dibagi tiga masa: masa Natal, Biasa dan Paska
  1. Masa Natal: Masa utk merayakan inkarnasi/penjelmaan Allah menjadi manusia. Masa ini diawali dgn masa Adven (masa persiapan). Masa natal ditutup dengan Hari Raya Penampakan Tuhan (ephifani).
  2. Masa Biasa: dimulai hari Senin setelah Hari Raya Penampakan Tuhan dan berlangsung sampai hari Selasa sebelum Rabu Abu. Kemudian dimulai lagi hari Senin setelah hari raya Pentakosta sampai sore hari menjelang Minggu Adven I.
  3. Masa Paska: diawali dengan masa prapaska (persiapan utk merayakan misteri kebangkitan Yesus – Rabu Abu sampai sore hari menjelang Kamis Putih). Masa Paska dirayakan Trihari Suci (Kamis Putih-Jumat Agung-Minggu Paska). Masa Paska berlangsung selama 50 hari (dari Minggu Paska – Minggu Pentakosta).
  • Dalam tiga masa itu, ada pembagian yang menentukan bacaan yang membantu permenungan tentang misteri keselamatan:
  • Tahun A, B, dan C à untuk menentukan bacaan MISA HARI MINGGU/HARI RAYA:
  • Pada Tahun A dibacakan Injil Matius,  Tahun B dibacakan Injil Markus dan Tahun C dibacakan Injil Lukas. Bagaimana dengan Injil Yohanes?
  • Injil Yohanes tetap dibacakan namun peletakannya di antara bacaan-bacaan Injil di Tahun A, B dan C. Dan biasanya pada Minggu-minggu Adven dan Masa Paskah.
  • Tahun I (utk tahun Ganjil) dan Tahun II (untuk tahun Genap) à menentukan bacaan MISA HARIAN

Tujuan umum: agar seluruh Kitab Suci dibacakan dalam perayaan Ekaristi

 

Katekese by Rm. Triyudo Prastowo, SJ

semua katekese