Rosario dan Misa Penutupan Ziarah Maria Fatimah
Seperti kita ketahui dalam Tradisi Gereja Katolik ada Peristiwa Penampakan Bunda Maria Fatimah kepada tiga anak Gembala (Francesco,Lucia dan Yasinta) yang dalam penampakannya menyampaikan tiga pesan penting;Pesan pertama adalah tentang Perdamaian dunia kedua Pertobatan dan yang ketiga adalah senantiasa untuk mendaraskan Rosario bagi jiwa-jiwa di api penyucian.Dalam tradisi Gereja katolik pula peristiwa tersebut diakui terjadi sebelum konsili vatikan kedua oleh paus Paulus II Dan diperbarui konsekrasi oleh Paus Pius XII sebagai bentuk penghormatan kepada Hati Maria Tak Bernoda (Immaculata Conception).
Penampakan Bunda Maria Fatimah terjadi kepada tiga anak gembala terjadi sebanyak enam kali dimulai dari Bulan Mei sampai dengan Oktober.hal ini menjadi sebuah momen peringatan bagi Gereja katedral Jakarta untuk mengajak umat mengingat kembali peristiwa ini dengan mengadakan kegiatan novena Ziarah Bunda Maria Fatimah setiap tahunnya, yang di mulai dari Bulan Mei sampai dengan Oktober.kegiatan ini dilakukan setiap bulannya setiap tanggal 13 di mulai dari Pembukaan di Bulan Mei hingga penutupan di Oktober.Ziarah ini biasanya diawali dengan Rosario,perarakan patung Bunda Maria dari Gua Maria menuju Gereja hingga menuju ke altar.
Tepat di bulan Oktober ini,Tanggal 13 oktober merupakan akhir dari rangkaian ziarah Novena maria Fatimah ini,diawali dengan Rosario yang dimulai pada pukul 15.30 didalam Gereja dipimpin oleh para Prodiakon kemudian dilanjutkan dengan perarakan patung bunda Maria dari pintu utama menuju altar.Misa dipimpin oleh Rm. Hani Rudi, SJ.Novena ini terlihat antusias diikuti oleh umat karena sebelumnya banyak yang bertanya di sekretariat Gereja dan pihak-pihak lain terkait sebelum Rosario dan Misa Penutupan Ziarah Novena Fatimah dimulai.
Dalam injil Misa Minggu Biasa ke XXVIII ini diambil dari injil Markus 10:17-30 dan sekaligus memasuki penghujung injil Tahun B.Bacaan injil mengajak umat untuk memahami hal-hal mendasar dalam panggilan kemuridan.Dalam Homilinya Rm. Hani Rudi, SJ menyampaikan bahwa Injil-injil minggu lalu berbicara tentang panggilan hidup berkeluarga dan Perkawinan Kudus.Romo mengatakan bahwa panggilan hidup memang tidak mudah akan tetapi Rahmat Allah memungkinkan kita untuk untuk menghayati panggilan hidup tersebut sebagaimana yang dikatakan dalam ensiklik Paus Fransiskus “ Amoris Leticia”.
Dalam KGK buku yang tipis pada lembar pertama tertulis sebuah kalimat ‘’Apa tujuan hidup manusia?’’
Yang menjadi tujuan hidup manusia adalah manusia diciptakan untuk memuji,memuliakan dan mengabdikan hidupnya untuk memuliakan Allah Tuhan kita.dengan demikian untuk memperoleh keselamatan jiwa dan kehidupan kekal menurut ajaran iman katolik.
Sedangkan dalam injil hari ini Yesus mengatakan bahwa:’’Apa yang dikatakan hukum taurat Musa dan sepuluh perintah Allah?Pemuda dalam injil sudah melakukan semua hal tersebut.namun ketika Yesus meminta untuk meninggalkan semua hartanya dan mengikuti Yesus,hati pemuda menjadi sangat sedih.
Mengikuti Yesus itu sulit,Paus Fransiskus berkata :Mengikuti Yesus tidak menempatkan kita pada cara hidup yang mudah,murah,receh,forsir dan obral.Mengikuti Yesus harus totalitas,kalau kita masih diangka rata-rata itu berarti kita belum menjadi murid Yesus.
Diakhir Homili Rm. Hani Rudi, SJ berkata St. Ignatius Loyola dalam asas dan dasar mengajarkan kita untuk menata hidup kita :
- Apa yang menjadi tujuan hidup kita?
- Sarana : Segala sesuatu yang menolong kita untuk mencapai tujuan tersebut.Contoh : Kekayaan dan kekuasaan.
- Sikap kita terhadap sarana : Bagaimana kita mencapai tujuan & menyingkirkan halangan-halangan tersebut.dengan adanya ini kita akan memperoleh kemerdekaan batin.
- Membawa lebih kepada tujuan: Memilih yang baik-baik dan pilih yang terbaik,yang membawa kita kepada tujuan.
Kemudian Perumpamaan injil “Lebih muda seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk Kerajaan Allah’’ artinya Seseorang yang semakin melekat dengan kekayaannya akan menjadi sombong Karena merasa segala sesuatu bisa dibeli dengan uang.
Awal mulanya malaikat adalah makhuk yang mulia namun karena kesombongannya akhirnya jatuh ke Neraka.sedangkan manusia bisa masuk ke dalam surga,karena manusia merasa kecil dihadapan Tuhan dan kerendahan hatinya Bunda Maria akhirnya menjai manusia pertama yang memperoleh kebahagiaan abadi di surga.
Sumber Foto by Komsos Katedral & Sumber Berita by Sekretariat Paroki