Designed by Designata Studio
Pembukaan Tahun Yubelium & Ardas KAJ 2025 :” Janji Allah Terkadang tidak sesuai dengan Kenyataan Namun Tampak dalam Harapan dengan Landasan Iman”
04

Pembukaan Tahun Yubelium & Ardas KAJ 2025 :” Janji Allah Terkadang tidak sesuai dengan Kenyataan Namun Tampak dalam Harapan dengan Landasan Iman”

Menurut Kalender Liturgi Gereja tanggal 4 Januari 2025 adalah hari Raya Pesta Penampakan Tuhan (Epifani).Tepat pada hari Peringatan ini keuskupan Agung Jakarta pada Misa pukul 17.00 Wib bertempat di Gereja Katedral Jakarta,Bapa Uskup Ignatius Kardinal Suharyo  bersama para imam-imam yang berkarya di keuskupan Agung Jakarta melaksanakan 3 hal penting dalam Karya Gereja untuk tahun 2025 ini yaitu:

  1. Pembukaan Tahun Yubelium
  2. Pemberkatan Pintu Porta Sancta Katedral
  3. Pembukaan Ardas KAJ Tahun 2025

Selain di Gereja Katedral pemberkatan pintu porta sancta juga dilakukan di seluruh Paroki-paroki KAJ Pada Misa Sabtu dan Minggu ini tepat pada saat Pesa Penampakan Tuhan (Epifani).

Dalam kata pembukanya Bapa Kardinal Suharyo menyampaikan bahwa Tahun ini adalah tahun Rahmat bagi kita semua,Tahun yang baik untuk melakukan pertobatan dan kita diharapkan untuk lebih membuka hati kepada mereka yang terpinggirkan dan membutuhkan,semoga Kristus senantiasa menyertai kita dalam tahun Rahmat dan pengharapan ini selalu menjadi penziarahan dalam hidup kita.

Setelah menyampaikan kata sambutan,dilanjutkan dengan doa pembuka,yang dipimpin oleh Bapa Kardinal Suharyo kemudian dilanjutkan bacaan injil setelah itu dilanjutkan  dengan pemberkatan pintu porta sancta,kemudian Bapa Kardinal diikuti para Imam dan umat memasuki pintu Porta Sancta diiringi lagu Hymne Yubelium 2025 lalu menuju ke Gereja untuk melanjutkan perayaan Ekaristi.

Bacaan injil pada hari raya Pesta Penampakan Tuhan (Epifani) diambil dari injil Matius 2:1-12 yang berbicara tentang orang Majus yang datang menyembah,mereka membawa emas,kemenyan dan mur.Dalam Homilinya Bapa Kardinal Suharyo mengatakan bahwa Keuskupan Agung Jakarta semenjak beberapa Tahun lalu selalu membuka Tahun Ardas Pastoral pada Pesta Hari Raya Penampakan Tuhan.tahun ini tema dari Ardas keuskupan Agung Jakarta sendiri adalah “Kepedulian Lebih Kepada Saudara/I kita yang lemah dan miskin”

Sekaligus tahun ini kita memasuki tahun Yubelium atau disebut juga Tahun Suci dengan tema “Peziarah Harapan”Umat diajak menggali tema-tema ini dengan bantuan antara lain khususnya melalui kisah orang majus dari Timur.

Dalam Refleksinya Bapa Kardinal Suharyo mempertanyakan :”Siapakah Yesus yang dijumpai orang majus?”.Jawaban yang ditemukan adalah Yesus merupakan Penampakan dari Allah.Pertanyaannya adalah Allah seperti apa yang ada didalam diri Yesus?Jawabannya adalah Allah yang selalu setia pada janji-janjinya.Didalam perjanjian lama ada sebagian umat Allah yang tidak percaya lagi kepada janji Allah.karena apa?karena kenyataan hidup berbeda dengan janji-janji Allah dan karena itulah mereka tidak percaya lagi kepada Janji Allah.namun diantara sekian banyak ada sekelompok orang yang masih tetap percaya pada janji-janji Allah dan bisa kita jumpai dalam buku-buku rohani disebut orang-orang miskin Yahwe.Kelompok ini tidak mencerminkan janji-janji Allah tetapi mereka tetap percaya.

Dalam suratnya rasul Paulus berbicara tentang harapan,bahwa ketika kenyataan hidup tidak selaras dengan Janji Allah.Allah berjanji kepada Abraham bahwa Dia akan menjadi Bapa segala Bangsa.padahal pada kenyataannya Sara saat itu sudah berusia lanjut.Menurut pertimbangan manusia tidak mungkin melahirkan.Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Landasan akan harapan adalah iman.iman menyatakan Janji Allah.terwujud melalui kelahiran Yesus di tengah-tengah kita.

Ditempat lain juga Rasul Paulus mengatakan bahwa Ia telah memulai karya yang baik,yang akan menyempurnakan janji-janjinya.dengan semikian Harapan yang seringkali disamakan optimisme berbeda,Harapan yang membuat optimisme,tetapi harapan tidak sama dengan optimisme.Landasan Optimisme adalah hitungan manusia.misalnya : Tahun 2025 Korupsi hilang dari Indonesia ini.ini optimis dan berbagai macam pertimbangan akan tetapi kenyataannya berbeda.ketika optimisme hilang berubah menjadi pesimisme.sementara berharap adalah Yakin bahwa janji-janji Allah tak pernah gagal.

Dengan Landasan Harapan ini membebaskan kita dari putus asa dan kekecewaan,sekalipun kita tidak berhasil,Ada Allah yang tetap berhasil.Harapan juga membebaskan kita dari kesombongan,ketika kita berhasil bukanlah semata-mata keberhasilan kita.namun itu adalah Karya Allah yang menyempurnakan.Berharap bukan berarti menunggu sampai Allah sendiri bertindak,berharap berarti kita terus mencari jalan-jalan baru,bergiat sampai kita berhasil.

Bapa Kardinal Suharyo mengambil kutipan dari ayat Surat Rasul Paulus :”Karena itu saudara-saudariku terkasih berdirilah Teguh,jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan,sebab kamu tahu dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Inilah harapan yang di wujudkan dalam mewujudkan harapan.atas dasa inilah kita subagai umat keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mencoba mendalami dan mewujudkan ajaran sosial Gereja sebagai wujud pengharapan kita.sekurang – kurangnya kita ketahui bahwa semenjak tahun 2022 kita mendalami  5 tema dengan mencari jalan-jalan dengan menabur harapan bagi saudara –saudari yang kurang beruntung.Untuk tahun depan kita diajak untuk mencintai keutuhan alam Ciptaan.

Saudara-Saudari Yang Terkasih kita diajak dalam pekerjaan Tuhan,Harapan harus di pertahankan,ketika harapan tidak sesuai kenyataan hidup,tidak sesuai dengan yang kita cita-citakan,misalnya seperti sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial.cita-cita sering kali jauh dari harapan.angka kemiskinan walaupun berkurang namun sangat lambat.apalagi kesenjangan Ekonomi,Pendidikan semakin lebar.Hal itu seperti yang dikatakan Menteri Agama kita Bapak Nasarudin Umar dengan istilah yang kurang enak didengar “Luka Kemerdekaan.”

Dalam keuskupan Agung Jakarta sendiri ada berbagai pelayanan yang dilakukan untuk saudara-saudara yang kurang beruntung dalam berbagai macam bentuknya.

Marilah kita yakin,bahwa hal kecil dalam bentuk apapun yang kita lakukan sebagai peziarah Pengharapan.bukan sekedar peziarah namun penabur pengharapan.

Setelah homili dilanjutkan dengan Pembacaan syarat indulgensi oleh Romo Vikjen Samuel Pangestu,Pr dan dilanjutkan dengan Liturgi Ekaristi.setelah komuni selesai Romo Yustinus,Pr memperkenalkan maskot Yubelium 2025 yang bernama : Luce,Fe,Xin dan Sky yang diperankan oleh anak-anak dari berbagai Dekanat Paroki KAJ.setelah perkenalan dilanjutkan penjelasan mengenai atribut-atribut yang dikenakan Luce dan teman-temannya.mereka naik diatas perahu  untuk mempersembahkan simbol penanda Pembukaan Tahun Yubelium dan Ardas KAJ,kemudian dilanjutkan persembahan Rosario oleh Luce kepada Bapa Kardinal yang menandakan iman dan kasih kepada Tuhan,kemudian dua jangkar sebagai tanda iman yang mengakar dan terikat pada Kristus yang tersalib dan terakhir bahan makanan pokok seperti beras,sayur mayur sebagai tanda bahwa ikut mensejahterakan sesama juga tabungan solidaritas sebagai tanda kepedulian kepada sesama yang membutuhkan.

Setelah berfoto dengan maskot yubelium dilanjutkan dengan pemukulan Gong sebagai tanda dimulainya Tahun Yubelium 2025 dan Ardas KAJ.Setelah itu dilanjutkan pembukaan banner Ardas dan Tahun Yubelium 2025.

 

Sumber Berita : Sekretariat Paroki Katedral (Ay) & Sumber Foto : Komsos Katedral (Ramli)

Pembukaan Tahun Yubelium & Ardas KAJ 2025 :” Janji Allah Terkadang tidak sesuai dengan Kenyataan Namun Tampak dalam Harapan dengan Landasan Iman” Pembukaan Tahun Yubelium & Ardas KAJ 2025 :” Janji Allah Terkadang tidak sesuai dengan Kenyataan Namun Tampak dalam Harapan dengan Landasan Iman” Pembukaan Tahun Yubelium & Ardas KAJ 2025 :” Janji Allah Terkadang tidak sesuai dengan Kenyataan Namun Tampak dalam Harapan dengan Landasan Iman” Pembukaan Tahun Yubelium & Ardas KAJ 2025 :” Janji Allah Terkadang tidak sesuai dengan Kenyataan Namun Tampak dalam Harapan dengan Landasan Iman”
semua berita